Oleh Herman
Susanto
CIRI-CIRI
PERKEMBANGAN
Pertumbuhan dan Perkembangan peserta didik
memeiliki makna yang berbeda, pertumbuhan peserta didik secara sederhana bermakna peningkatan dibidang massa atau
berat dan tinggi badan. Perkembangan peserta didik merupakan sebuah perubahan
secara bertahap dalam kemampuan, emosi, dan keterampilan yang terus berlangsung
hingga mencapai usia tertentu. Jika istilah “pertumbuhan” dan “perkembangan”
itu digunakan bersama menjadi ”pertumbuhan dan perkembangan”, ia memiliki makna
yang kompleks, yaitu berkaitan dengan masalah fisik, mental dan emosiaonal
diasosiasikan dengan pertumbuhan peserta didik. Jadi, istilah”Pertumbuhan dan
perkembangan” digunakan bersama untuk menggambarkan proses-proses fisik,
mental, dan emosiaonal yang kompleks yang terkait jengan “perkembangannya”
peserta didik.
Perkembangan adalah perubahan yang progesif dan kontinyu
(berkesimnambungan) dalam diri individu mulai lahir sampai mati.
Pengertian lainnya yaitu : Perubahan – perubhan yang dialami
individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya yang berlangsung secara
sistematis, progesif, dan berkesinambungan baik menyangkut fisik maupun psikis.
1. Sistematis adalah perubahan dalam perkembangan itu bersifat saling
ketergantungan atau saling mempengaruhi antara bagian – bagian organisme (fisik
& psikis) dan merupakan satu kesatuan yang harmonis.
2. Progesif : perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat, dan
mendalam baik secara kuantitatif (fisik) maupun kualitatif (psikis).
3. Berkesinambungan : perubahan pada bagian atau fungsi organisme
berlangsung secara beraturan.
Ciri – ciri perkembangan secara umum yaitu :
1. Terjadinya perubahan dalam aspek fisik (perubahan berat badan dan
organ – organ tubuh) dan aspek psikis (matangnya kemampuan berpikir, mengingat,
dan berkreasi)
2. Terjadinya perubahan dalam proporsi; aspek fisik (proporsi tubuh anak
beubah sesuai dengan fase perkembangannya) dan aspek psikis (perubahan
imajinasi dari fantasi ke realitas)
3. Lenyapnya tanda – tanda yang lam; tanda - tanda fisik (lenyapnya
kelenjar thymus (kelenjar anak – anak) seiring bertambahnya usia) aspek psikis
(lenyapnya gerak – gerik kanak – kanak dan perilaku impulsif).
4. Diperolehnya tanda – tanda yang baru; tanda – tanda fisik (pergantian
gigi dan karakter seks pada usia remaja) tanda – tanda psikis (berkembangnya
rasa ingin tahu tentang pengetahuan, moral, interaksi dengan lawan jenis).
FASE-FASE PERKEMBANGAN
Pendapat para Ahli mengenai periodisasi yang bermacam-macam di atas dapat digolongkan dalam tiga bagian, yaitu:
1) Periodisasi yang berdasar biologis.
Periodisasi atau pembagian masa-masa perkembangan ini didasarkan kepada keadaan atau proses biologis tertentu. Pembagian Aristoteles didasarkan atas gejala pertumbuhan jasmani yaitu antara fase satu dan fase kedua dibatasi oleh pergantian gigi, antara fase kedua dengan fase ketiga ditandai dengan mulai bekerjanya kelenjar kelengkapan kelamin.
2) Periodisasi yang berdasar psikologis.
Tokoh utama yang mendasarkan periodisasi ini kepada keadaan psikologis ialah Oswald Kroch. Beliau menjadikan masa-masa kegoncangan sebagai dasar pembagian masa-masa perkembangan, karena beliau yakin bahwa masa kegoncangan inilah yang merupakan keadaan psikologis yang khas dan dialami oleh setiap anak dalam masa perkembangannya.
3) Periodisasi yang berdasar didaktis.
Pembagian masa-masa perkembangan sekarang ini seperti yang dikemukakan oleh
Harvey A. Tilker, PhD dalam “Developmental Psycology to day”(1975) dan Elizabeth B.
Hurlock dalam “Developmental Psycology”(1980) tampak sudah lengkap mencakup sepanjang hidup manusia sesuai dengan hakikat perkembangan manusia yang berlangsung sejak konsepsi sampai mati dengan pembagian periodisasinya sebagai berikut:
1. Masa Sebelum lahir (Prenatal Period)
2. Masa Bayi Baru Lahir (New Born).
3. Masa Bayi (Babyhood).
4. Masa Kanak-kanak Awal (Early Chilhood).
5. Masa Kanak-kanak Akhir (Later Chilhood).
5. Masa Kanak-kanak Akhir (Later Chilhood).
6. Masa Puber (Puberty).
7. Masa Dewasa Awal (Early Adulthood).
8. Masa Dewasa madya ( Middle Adulthood).
9. Masa Usia Lanjut ( Later Adulthood).
tampak sudah
lengkap mencakup sepanjang hidup manusia sesuai dengan hakikat perkembangan
manusia yang berlangsung sejak konsepsi sampai mati dengan pembagian periodisasinya
sebagai berikut :
1. Masa Sebelum
lahir (Prenatal Period)
Masa ini
berlangsung sejak terjadinya konsepsi atau pertemuan sel bapak-ibu sampai lahir
kira-kira 9 bulan 10 hari atau 280 hari. Masa sebelu lahir ini terbagi dalam 3
priode; yaitu:
a. Periode
telur/zygote, yang berlangsung sejak pembuahan sampai akhir minggu kedua.
b. Periode
Embrio, dari akhir minggu kedua sampai akhir bulan kedua.
c. Periode
Janin(fetus), dari akhir bulan kedua sampai bayi lahir.
2. Masa Bayi
Baru Lahir (New Born)
Masa ini
dimulai dari sejak bayi lahir sampai bayi berumur kira-kira 10 atau 15 hari.
Dalam perkembangan manusia masa ini merupakan fase pemberhentian (Plateau
stage) artinya masa tidak terjadi pertumbuhan/perkembangan.
Ciri-ciri yang
penting dari masa bayi baru lahir ini ialah:
a. Periode ini
merupakan masa perkembangan yang tersingkat dari seluruh periode perkembangan.
b. Periode ini
merupakan saat penyesuaian diri untuk kelangsungan hidup/ perkembangan janin.
c. Periode ini
ditandai dengan terhentinya perkembangan.
d. Di akhir
periode ini bila si bayi selamat maka merupakan awal perkembangan lebih lanjut.
3. Masa Bayi
(Babyhood).
Masa ini
dimulai dari umur 2 minggu sampai umur 2 tahun. Masa bayi ini dianggap sebagai
periode kritis dalam perkembangan kepribadian karena merupakan periode di mana
dasar-dasar untuk kepribadian dewasa pada masa ini diletakkan.
4. Masa
Kanak-kanak Awal (Early Chilhood).
Awal masa
kanak-kanak berlangsung dari dua sampai enam tahun. Masa ini dikatakan usia pra
kelompok karena pada masa ini anak-anak mempelajari dasar-dasar perilaku sosial
sebagai persiapan bagi kehidupan sosial yang lebih tinggi yang diperlukan untuk
penyesuaian diri pada waktu masuk kelas 1 SD.
5. Masa
Kanak-kanak Akhir (Later Chilhood).
Akhir masa
kanak-kanak atau masa anak sekolah ini berlangsung dari umur 6 tahun sampai
umur 12 tahun. Selanjutnya Kohnstam menamakan masa kanak-kanak akhir atau masa
anak sekolah ini dengan masa intelektual, dimana anak-anak telah siap untuk
mendapatkan pendidikan di sekolah dan perkembangannya berpusat pada aspek
intelek. Adapun Erikson menekankan masa ini sebagai masa timbulnya “sense of
accomplishment” di mana anak-anak pada masa ini merasa siap untuk enerima
tuntutan yang dapat timbul dari orang lain dan melaksanakan/menyelesaikan
tuntutan itu. Kondisi inilah kiranya yang menjadikan anak-anak masa ini
memasuki masa keserasian untuk bersekolah.
6. Masa Puber
(Puberty).
Masa Puber
merupakan periode yang tumpang tindih karena mencakup tahun-tahun akhir masa
kanak-kanak dan tahun-tahun awal masa remaja, yaitu umur 11 atau 12 sampai umur
15 atau 16.
Kriteria yang
sering digunakan untuk menentukan permulaan masa puber adalah haid yang pertama
kali pada anak perempuan dan basah malam pada anak laki-laki.
Ada empat
perubahan tubuh yang utama pada masa puber, yaitu:
a. Perubahan
besarnya tubuh.
b. Perubahan
proporsi tubuh.
c. Pertumbuhan
ciri-ciri seks primer.
d. Perubahan
pada ciri-ciri seks sekunder.
7. Masa Dewasa
Awal (Early Adulthood).
Masa dewasa adalah
periode yang paling penting dalam masa khidupan, masa ini dibagi dalam 3
periode yaitu: Masa dewasa awal dari umur 21,0 sampai umur 40,0. Masa dewasa
pertengahan, dari umur 40,0 sampai umur 60,0. dan masa akhir atau usia lanjut,
dari umur 60,0 sampai mati.
Masa dewasa
awal adalah masa pencaharian kemantapan dan masa reproduktif yaitu suatu masa
yang penuh dengan masalah dan ketegangan emosional, periode isolasi sosial,
periode komitmen dan masa ketergantungan, perubahan nilai-nilai, kreativitas
san penyesuaian diri pada pola hidup yang baru.
8. Masa Dewasa
madya (Middle Adulthood).
Masa dewasa
madya ini berlangsung dari umur empat puluh sampai umur enam puluh tahun.
Ciri-ciri yang menyangkut pribadi dan sosial pada masa ini antara lain:
- Masa dewasa madya merupakan periode yang ditakuti dilihat dari seluruh kehidupan manusia.
- Masa dewasa madya merupakan masa transisi, dimana pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan prilaku masa dewasanya dan memasuki suatu periode dalam kehidupan dengan ciri-ciri jasmani dan prilaku yang baru.
- Masa dewasa madya adalah masa berprestasi. Menurut Erikson, selama usia madya ini orang akan menjadi lebih sukses atau sebaliknya mereka berhenti (stagnasi).
- Pada masa dewasa madya ini perhatian terhadap agama lebih besar dibandingkan dengan masa sebelumnya, dan kadang-kadang minat dan perhatiannya terhadap agama ini dilandasi kebutuhan pribadi dan sosial.
9. Masa Usia
Lanjut ( Later Adulthood).
Usia lanjut
adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa ini dimulai dri umur
enam puluh tahun sampai mati, yang di tandai dengan adanya perubahan yang
bersifat fisik dan psikologis yang semakin menurun.
Sumber
http://perkembanganpsikologi.blogspot.co.id/2012/09/pengertian-dan-ciri-ciri-perkembangan_19.html
diakses pada tanggal 11 september 2015, pukul 11:30
http://www.definisi-pengertian.com/2015/06/fase-fase-perkembangan-anak-menurut.html
diakses pada tanggal 11 september 2015, pukul 10:23
Danim Sudarmawan. 2010. Perkembangan
Peserta Didik. Bandung: Alfabeta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar