Oleh Herman Susanto
Pertumbuhan dan Perkembangan
Pesertadidik merupakan sumberdaya
utama dan terpenting dalam proses pendidikan formal. Didalam UU no. 20 tahun
2003 tentang sistem pendidikan Nasional (sisdiknas), mendefinisikan setiap
manusia yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran
pada jalur pendidikan baik pendidikan formal maupun pendidikan nonformal, pada
jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu. Sebagai orang yang belum
dewasa dan memiliki sejumlah potensi dasar yang masih perlu dikembangkan.
Potensi dimaksud umumnya terdiri dari tiga ketegori, yaitu koknitif, afektif,
dan psikomotor.
Pertumbuhan dan Perkembangan
peserta didik memeiliki makna yang berbeda, pertumbuhan peserta didik secara
sederhana bermakna peningkatan dibidang
massa atau berat dan tinggi badan. Perkembangan peserta didik merupakan sebuah
perubahan secara bertahap dalam kemampuan, emosi, dan keterampilan yang terus
berlangsung hingga mencapai usia tertentu. Jika istilah “pertumbuhan” dan
“perkembangan” itu digunakan bersama menjadi ”pertumbuhan dan perkembangan”, ia
memiliki makna yang kompleks, yaitu berkaitan dengan masalah fisik, mental dan
emosiaonal diasosiasikan dengan pertumbuhan peserta didik. Jadi,
istilah”Pertumbuhan dan perkembangan” digunakan bersama untuk menggambarkan
proses-proses fisik, mental, dan emosiaonal yang kompleks yang terkait jengan
“perkembangannya” peserta didik.
Prinsip-prinsip perkembangan manusia secara alamiah mengikuti pola umum menurut prinsip atau hukum
perkembangan yang teratur, universal, dan berkesinambungan.
Prinsip-prinsip perkembangan pada umumnya antara lain:
1. Perkembangan melibatkan perubahan. Sikap anak terhadap perubahan
dipengaruhi oleh kesadaran akan perubahan, bagaimana pengaruhnya terhadap perilaku
anak.
2. Perkembangan awal lebih kritis dari pada perkembangan selanjutnya. Oleh karena itu peran orang
tua menjadi sangat penting dalam menentukan perkembangan anak.
3.
Perkembangan merupakan hasil proses
kematangan dan belajar.
4.
Pola perkembangan dapat diramalkan.
5.
Pola perkembangan mempunyai
karakteristik yang dapat diramalkan.
6.
Terdapat perubahan individu dalam
berkembang.
7.
Priode pola perkembangan.
8.
Pada setiap periode perkembangan
memiliki harapan sosial.
9.
Setiap bidang perkembangan mengandung
bahaya dan potensial.
10. Kebahagian bervariasi pada berbagai periode perkembangan.
Adapun prinsip-prinsip perkembangan individu, yaitu;
1.
Perkembangan merupakan proses yang
tidak perna terganti.
2.
Semua aspek perkembangan saling
berhubungan.
3.
Perkembangan terjadi pada tempo yang
berlainan.
4.
Setiap fase perkembangan mempunyai ciri
khas.
5.
Setiap individu normal akan mengalami
tahapan perkembangan.
6.
Perkembangan memiiki pola atau arah
tertentu.
Prinsip perkembangan menurut Hurlock (1991), terbagi enam prinsip merupakan
ciri mutlak dari pertumbuhan dan perkembangan yang dialami seorang anak, keenam
prinsip tersebut adalah:
1.
Adanya perubahan
Manusia tidak perna dalam keadakan statis dia akan sengalami berubah
dan mengalami perubahan, perubahan bisa menanjak kemudian berada dititik puncak
kemudian mengalami kemunduran.
2.
Perkembangan awal lebih kritis dari
pada perkembangan selanjutnya.
Lingkungan anak tinggal masa kecil akan berpengaruh kuat terhadap kemampuan
bawahan mereka. Bukti ilmiah telah menunjukkan bahwah dasar awal cenderung
bertahan dan mempengaruhi sikap dari prilaku anak sepanjang hidupnya.
3.
Perkembangan merupakan hasil proses
kematangan dan belajar.
Perkembangan seorang anak akan dipengaruhi oleh proses kematangan yaitu
terbukanya karateristik yang secara potensial suda ada oada individu yang
berasal dari warisan genetik individu.
4.
Pola perkembangan dapat diramalkan.
Dlam perkembangan motorik akan mengikuti hukum chepaloaudal yaitu
perkembangan yang menyebar keseluruh tubuh dari kepala ke kaki ini bahwa
kemajuan dalam struktur dan fungsi pertama-tama terjadi dibagian kepalah,badan
dan kaki.
5.
Pola perkembangan mempunnyai
karateristikyng dapat diramalkan.
Karateristik tertentu juga dapt diramalkan, berlaku baik untuk perkembangan
fisik atau mental. Setiap anak mengikuti perkembangan yang sama dari satu tahap
menuju tahap berikutnya.
6.
Terdapat perbedaan individu dalam
perkembangan.
Perbedaan ini disebabkan karena setiap orang memiliki unsur biologis dan
genetik yang berbeda. Kemudian juga faktor lingkungan yang turut memberikan
kontribusi terhadap perkembangan seorang anak. Perbedaan perkembangan tiap
individu mengindikasikan pada guru, orang tua, atau pengasuh untuk
mennyadari perbedaan tiap anak yang diasuhnya sehingga kemampuan yang
diharapkan dari tiap anak seharusnya juga berbeda. Demikian pula pendidikan
yang diberikan harus bersifat perseorangan.
Prinsip
perkembangan mempunyai implikasi dalam pendidikan perkembangan menekankan bahwa
kenyataan timbul dari interaksi kematangan belajar dengan menetapkan batas dari
perkembangan. Pemahaman tentang perkembangan ini
membantu guru dan orang tua untuk merencananakan kegiatan yang sesuai,
merangsang dan memperkaya pengalaman bagi anak-anak, serta memberikan dasar
untuk memahami bagaimana mendorong dan mendukung pembelajaran meraka.
Peserta didik
merupakan insan yang memiliki aneka kebutuhan. Asosiasi Nasional sekolah
menengah (National association of high
school) Amerika serikat (1995)
mengindetifikasi kebutuhan-kebutuhan peserta didik dilihat dari dimensi
pengembangannya, yaitu seperti berikut ini.
- Kebutuhan intelektual, dimana peserta didik memiliki rasa ingin tahu, termotifikasi untuk mencapai prestasi saat ditantang dan mampu berpikir untuk memecahkan masalah-masalah yang kompleks.
- Kebutuhan sosial, dimana setiap peserta didik mempunyai harapan yang kuat untuk memiliki dan dapat diterima oleh rekan-rekan mereka sambal mencari tempatnya sendidi di dunianya.
- Kebutuhan fisik, dimana peserta didik “jatuh tempo” perkembangan pada tingkat yang berbeda dan mengalami pertumbuhan yang cepat dan tidak beraturan. Pertumbuhan dan perubahan fisik atau tubuh menyebabkan gerakan mereka adakalanya menjadi canggung dan tidak terkoordinasi.
- Kebutuhan emosional dan psikologis, dimana peserta didik rentan dan sadar diri, dan sering mengalami “mood swing” yang tidak terduga.
- Kebutuhan moral dimana peserta didik idealis dan ingin memiliki kemauan kuat untuk membuat dunia dirinya dan dunia diluar dirinya menjadi tempat yang lebih baik.
- Kebutuhan homodivious, dimana peserta didik mengakui dirinya sebagai makhluk yang berketuhanan atau makhluk homoriligiusalias insan yang beragama.
Seiring dalam
proses perkembangan peserta didik mengalami begitu banyak perubahan fisik dan
mental, dari itu muncul berbagai kebutuhan-kebutuhan yang sangat perlu
dipelajari para orang tua dan juga guru yang sangat penring dalam menentukan
pekemnangan peserta didik.
Sumber
Danim
Sudarmawan. 2010. Perkembangan Peserta
Didik. Bandung: Alfabeta.
http://sunaria-pendidikansangatpenting.blogspot.co.id/2012/01/perkembangan-peserta-didik.html
diakses pada 03 sept 2015 pukul 16:39
Tidak ada komentar:
Posting Komentar