Kurikulum terbaru (K13)
di Indonesia
Kurukilum pendidikan di Indonesia mengalami
beberapakali perubahan, hal ini terjadi untuk menemukan formula yang pas dan
sesuai bagi pendidikan di Indonesia. Kurikulum berfungsi sebagai acuan umum
atau standar umum bagi sekolah dalam melakukan pembelajaran. Seiring
perkembangan waktu kurikulum pun terus mengalami perubahan. Pada postingan
sebelumnya saya berbicara tentang sejarah kurikulum yang ada di Indonesia, dari
Rencana Pelajaran 1947 hingga Kurikulum 2013. Kali ini saya akan
berbicara kurikulum terbaru yang mulai berlaku di Indinesia yaitu kurikulum
2013 atau yang sering disebut K13. Berikut merupakan informasi dasar tentang
kurikulum 2013.
Kompetensi Inti
•
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
•
Menghargai
dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
•
Memahami
pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
•
Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranahabstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber
lain yang sama dalam sudut pandang/teori
STANDAR ISI
Pembelajaran menggunakan
pendekatan sainstifik, meliputi;
• Domain sikap : menerima, mejalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan.
• Domain keterampilan: mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji,
menalar, dan mencipta.
• Domain pengetahuan: mengetahui, memahami, menerapkan,
menganalisis, dan mengevaluasi.
STANDAR PROSES
•
TIK menjadi media semua mata pelajaran
•
Pembelajaran dalam konteks jejaring, siswa menimba ilmu dari berbagai sumber; dari siapa
saja, dari mana saja, dari internet, dari perpustakaan sekolah, dari hasil
praktik di luar kelas...
•
Pembelajaran berbasis tim.
•
Pembelajaran menstimulasi seluruh panca indra.
STANDAR PENILAIAN
Penilaian otentik,
menggunakan penilaian acuan patokan (PAP),
yaitu penilaian pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor
yang diperoleh siswa terhadap skor ideal berbasis kompetensi, memanfaatkan portofolio
Setiap kurikulum yang perna
berlaku di Indonesia pasti memiliki keunggulan dan kelemahan, termasuk di
kurikulum 2013 ini. Adapun keunggulan dan kekurangan K13 sebagai berikut:
Keunggulan kurikulum 2013
- Siswa dituntut untuk aktif, kreatif dan inovatif dalam setiap pemecahan masalah yang mereka hadapi di sekolah. Sehingga siswa dapat lebih percaya diri untuk mengungkapkan pendapat dan hal ini merupakan suatu yang baik untuk menggali setiap potensi yang ada pada siswa.
- Adanya penilaian dari semua aspek. Penentuan nilai bagi siswa bukan hanya didapat dari nilai ujian saja tetapi juga didapat dari nilai kesopanan, religi, praktek, sikap dan lain-lain. Hal ini mengakibatkan guru lebih arif dalam menilai hasil belajar siswa.
- Munculnya pendidikan karakter dan pendidikan budi pekerti yang telah diintegrasikan ke dalam semua program studi. Diharapkan dengan penanaman budi pekerti ini para siswa menjasi pribadi-pribadi yang baik sebagai generasi penerus bangsa.
- Adanya kompetensi yang sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional.
- Kompetensi yang dimaksud menggambarkan secara holistic domain sikap, ketrampilan, dan pengetahuan.
- Banyak kompetensi yang dibutuhkan sesuai perkembangan seperti pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills dan hard skills, kewirausahaan.
- Hal yang paling menarik dari kurikulum 2013 ini adalah sangat tanggap terhadap fenomena dan perubahan sosial. Hal ini mulai dari perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global.
- Standar penilaian mengarahkan kepada penilaian berbasis kompetensi seperti sikap, ketrampilan dan pengetahuan secara proporsional.
- Mengharuskan adanya remediasi secara berkala.
- Sifat pembelajaran sangat kontekstual.
Kelemahan kurikulum 2013
- Guru banyak salah mengerti tentang beranggapan kurikulum 2013 bahwa guru tidak perlu menjelaskan materi kepada siswa di kelas, padahal banyak mata pelajaran yang harus tetap ada penjelasan dari guru. Misalnya saat mengaitkan materi pelajaran yang ada di buku atau di sumber lainnya dengan keadaan sosial yang ada disekitar, peran guru tetap sangat penting dalam belajar pembelajaran.
- Banyak sekali guru-guru yang belum siap secara mental dengan kurikulum 2013 ini, karena kurikulum ini menuntut guru lebih kreatif, pada kenyataannya sangat sedikit para guru yang seperti itu, sehingga membutuhkan waktu yang panjang agar bisa membuka cakrawala berfikir guru, dan salah satunya dengan pelatihan-pelatihan dan pendidikan agar merubah paradigm guru sebagai pemberi materi menjadi guru yang dapat memotivasi siswa agar kreatif.
- Kurangnya pemahaman guru dengan konsep pendekatan scientific
- Kurangnya ketrampilan guru merancang RPP
- Guru tidak banyak yang menguasai penilaian autentik
- Tugas menganalisis SKL, KI, KD buku siswa dan buku guru belum sepenuhnya dikerjakan oleh guru, dan banyaknya guru yang hanya menjadi plagiat dalam kasus ini.
- Tidak pernahnya guru dilibatkan langsung dalam proses pengembangan kurikulum 2013, karena pemerintah cenderung melihat guru dan siswa mempunyai kapasitas yang sama.
- Tidak adanya keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam kurikulum 2013 karena UN masih menjadi factor penghambat.
- Terlalu banyak materi yang harus dikuasai siswa sehingga tidak setiap materi bisa tersampaikan dengan baik, belum lagi persoalan guru yang kurang berdedikasi terhadap mata pelajaran yang dia ampu.
- Beban belajar siswa dan guru terlalu berat, sehingga waktu belajar di sekolah terlalu lama.
semoga bermanfaat.
Sumber referensi
https://ahmadbinhanbal.wordpress.com/2014/04/27/perihal-keunggulan-dan-kelemahan-kurikulum-2013/
diakses pada tanggal 29 agustus 2015 pukul 16:21.