Senin, 30 November 2015

tugas 5 Telaah Kurikulum (tugas individu)




 

Kurikulum SMK

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP/MTs atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama/setara SMP/MTs. SMK sering disebut juga STM (Sekolah Teknik Menengah). Di SMK terdapat banyak sekali Program Keahlian
SMK adalah sekolah yang mencetak tenaga kerja tingkat menengah yang ditujukan pada kebutuhan pasar kerja, dunia usaha/dunia industri. Sedangkan seni rupa dan kerajinan merupakan program keahlian yang menjadi spesialisasi bidang pekerjaanya. Banyak lulusan sekolah menengah seni rupa (SMSR) yang sudah berada pada jalur usaha distro (pengusaha), Clothing, asisten desainer, asisten pelukis, tenaga kerja di dunia industry, dll. Hal itu menjadi pembuktian bahwa lulusan SMK bisa diandalkan. Permintaan tenaga kerja untuk bidang industri kreatif setiap tahun mengalami peningkatan. Bahkan untuk jurusan-jurusan tertentu permintaan tenaga kerja dari perusahaan kehabisan stok / tidak terlayani.

Industri kreatif adalah kegiatan yang bersumber dari kreativitas, keahlian, dan talenta individu yang berpeluang meningkatkan lapangan kerja melalui penciptaan dan komersialisasi kekayaan intelektual. Khusus untuk program kerajinan, seiring dengan perkembangan dan tuntutan jaman penamaannya diusulkan untuk diubah menjadi Desain “Produk” Kriya. Penambahan penyebutan desain pada awal nama program, harus menjadi tekad untuk menghasilkan anak didik yang tidak hanya mahir dalam membuat produk sebagai pekerja/ tukang, tetapi juga mempunyai kemampuan menciptakan atau pengembangan suatu produk menjadi bernilai lebih.

Pada awal pendiriannya SMK Seni dan Kerajinan (SMK SK) diharapkan menjadi lembaga pelestari budaya dan menyiapkan produk “tradisi” dalam rangka program wisata budaya. Tujuan lainnya yaitu sebagai lembaga pelaku perubahan dan pembaharu harus menjadi tugas yang lebih utama. Mungkin hal itu kedengarannya sangat ambisius dan terlalu idealis, tapi menjadi hal yang wajar manakala sesuatu yang besar dilakukan dari hal-hal kecil baik secara sendiri- sendiri maupun secara bersama-sama. Sebagai pelestari, tidak hanya terhenti pada proses tranformasi ilmu dan keterampilan. Kalau hanya diam pada satu titik ini, kita akan tetap menjadi bahan tontonan orang-orang bule dan terkunci dietalase kaca dengan label mempertahankan kebudayaan. Dilain pihak kita dipaksa harus membeli produk teknologi baru mereka -setiap hari selalu ada yang baru- dengan alasan trend / mode.

Tugas SMK SK harus lebih ditegaskan pada posisi sebagai pengemban dan pengembang. Pengemban bertugas sebagai lembaga pelestari budaya bangsa yang memiliki keunggulan kompetitif dari segi keunikan. Tugas pengembang, berfungsi sebagai agen perubahan yang mencerna pengaruh budaya luar untuk peningkatan nilai budaya lokal supaya mampu sejajar dan bersaing dengan produk negara lain. Di era perdagangan bebas ini, negara kita yang memiliki jumlah penduduk ratusan juta menjadi incaran negara-negara produsen seperti China, Jepang, Korea dan lain-lain. Hal itu merupakan potensi pasar yang sangat menjajikan, tinggal bagaimana memanfaatkan potensi ini. Dalam hal ini SMK SK harus didukung oleh semua pihak: masyarakat, dunia industri/usaha, termasuk perguruan tinggi seni dan desain.

Dengan berkembangnya institusi-institusi seni baik masyarakat maupun lembaga perguruan tinggi akan memberikan sumbangan bagi perubahan konstalasi kesenian dan kekerajinanan ke arah kemajuan. Perguruan tinggi sebagai penghasil desainer dan SMK SK sebagai penghasil tenaga ahli akan menjadi sebuah kolaborasi yang mendukung perubahan tersebut. Hal penting yang harus dilakukan dengan adanya SMK SK adalah:
1.        Kita perlu melestarikan dan mengembangkan kebudayaan melalui generasi muda dengan pemanfaatan lembaga yang sudah tercipta termasuk Perguruan tinggi dan SMK-SK.
2.        Perlunya dukungan dan partisifasi dari semua pihak terhadap semua kegiatan-kegiatan SMK SK.
3.        Pihak lembaga SMK SK didorong untuk menciptakan lulusan yang tidak hanya mahir pada tingkat operator tetapi juga pada tingakat manajer bahkan fighter melalui berbagai dukungan baik moral maupun moril.
4.        Kita harus yakin industri kreatif akan mampu memecahkan permasalahan lapangan kerja, bahkan bisa menciptakan lapangan kerja sendiri. Hari ini SMKN 14 Bandung berulang tahun, Selamat Ulang Tahun semoga tambah maju dan terus diminati.

Dari penjelasan di atas lulusan SMK memiliki tugas yang cukup berat. Kurikulum pendidikan yang disediakan untuk SMK yakni :

Standar kompetensi
Kompetensi dasar
  1. Mengapresiasi karya seni rupa
1.1 Mengidentifikasi keunikan gagasan dan teknik dalam
karya seni rupa terapan
1.2. Menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan gagasan
dan teknik dalam karya seni rupa terapan di wilayah Nusantara
  1. Mengekspresikan diri berkaitan dengan karya seni rupa
2.1 Mendiskusikan karya seni rupa terapan yang memanfaatkan
berbagai teknik dan corak
2.1 Melaporkan pengamatan terhadap karya seni rupa terapan yang memanfaatkan teknik dan corak di wilayah Nusantara

Pada dasarnya kurikulum SMK tidak jauh berbeda dengan kurikulum yang ada di SMA. Padahal SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) merupakan sekolah yang disiapkan untuk memiliki skill dan keterampilan pada setiap tamatannya agar mampu memenuhi kebutuhan ketenagakerjaan dibidangnya. Berbeda dengan SMA biasa yang orientasi tamatannya ialah perguruan tinggi atau pendidikan tinggi. Oleh karena itu, seharusnya kurikulum di SMK lebih menekankan pada ilmu – ilmu yang berkaitan dengan market atau pasar.
Kita sebagai calon pendidik seharusnya bisa menempatkan dan memprogram proses perencanaan pembelajaran (RPP) sesuai dengan sekolah tempat mengabdi agar siswa dan lulusan sekolah tersebut mampu memenuhi tujuan, visi dan misi sekolah tersebut. Oleh karenanya, pemahaman tentang kebutuhan siswanya sangat penting bagi guru untuk menentukan apa yang seharusnya diberikan kepada siswanya.



Sumber.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar