IQ, EQ, SQ
Kecerdasan Intelektual (IQ)
adalah ukuran kemampuan intelektual, analisis, logika, dan rasio seseorang. IQ
merupakan kecerdasan otak untuk menerima, menyimpan, dan mengolah informasi
menjadi fakta. Dalam seni
Kecerdasan Spiritual (SQ) adalah
kemampuan seseorang untuk mengerti dan memberi makna pada apa yang di hadapi
dalam kehidupan, sehingga seseorang akan memiliki fleksibilitas dalam
menghadapi persoalan dimasyarakat.
Kecerdasan Emosional (EQ) adalah
kemampuan mengenali perasaan sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan
memotivasi diri sendiri, serta kemampuan mengolah emosi dengan baik pada diri
sendiri dan orang lain.
Keterkaitan IQ,SQ, dan
EQ
Seseorang yang mempunyai
kebermaknaan (SQ) yang tinggi mampu menyandarkan jiwa sepenuhnya berdasarkan
makna yang diperoleh sehingga ketenangan hati akan muncul. jika hati telah
tenang (EQ) akan memberikan sinyal untuk menurunkan kerja simpatis menjadi para
simpatis. Jika seorang sudah tenang karena aliran darah sudah teratur, maka
seseorang akan dapat berpikir secara optimal (IQ) sehingga lebih tepat
mengambil keputusan. Manajemen diri untuk mengolah hati tidak cukup dengan IQ dan
EQ saja, tetapi SQ juga sangat berperan dalam diri manusia sebagai pembimbing
kecerdasan lain.
IQ
Kecerdasan
intelektual (IQ) itu sendiri merupakan kemampuan seseorang untuk berhitung,
berinovasi, berimajinasi atau lebih tepatnya kemampuan seorang untuk berfikir
“what I think”. Contoh dalam penerapan dalam dunia pendidikan adalah disaat
penerimaan siswa program akselerasi, siswa yang memiliki IQ minimal 125 dapat
mengikuti program ini, siswa yang mengikuti program ini diseleksi secara ketat,
karena pada program ini lebih membebankan materi yang banyak diberikan dengan
waktu tempuh yang lebih cepat. Dengan penerapan IQ ini dapat diketahui siapa
sajakah yang mampu mengikuti program akselerasi ini. Kecerdasan intelektual ini
dapat dikembangkan selama mau berusaha belajar dan berlatih.
EQ
Kecerdasan
emosial (EQ) merupakan suatu kemampuan pada diri seseorang untuk dapat memahami
emosi diri sendiri dan orang lain. Dengan adanya kecerdasan emosional ini maka
seseorang akan dapat mengendalikan perasaannya untuk melakukan suatu tindakan.
Jika kecerdasan emosional ini diterapkan dalam dunia pendidikan maka seorang
peserta didik akan mampu mensinergikan ilmu yang ia dapatkan di lembaga formal
maupun tidak formal dengan kehidupan sehari-harinya dengan kata lain kecerdasan
ini “what I feel” apa yang aku rasakan. Salah satu contoh di sebuah sekolah
dasar, murid-murid SD menerima mata pelajaran yang bernama Aqidah dan Akhlaq.
Dalam mata pelajaran ini murid-murid diajarkan oleh seorang guru mengenai rasa
iba dan saling tolong menolong kepada sesama manusia. Ketika sepulang sekolah
ada salah seorang murid yang melihat seorang bapak-bapak pemulung yang sudah
tua renta sedang mencari botol bekas di tong sampah tempat anak itu bersekolah,
kemudian dengan rasa kasihan dan ingat betul apa yang disampaikan gurunya untuk
saling tolong menolong kepada sesama, anak ini memberikan sebagian uang
jajannya untuk bapak tersebut, dengan harapan bapak itu dapat memberi nafkah
kepada keluarganya. Dari hal ini kita dapat lihat seorang anak itu yang
memiliki kecerdasan emosional. Ia mengerti betul apa yang sedang dialami orang
lain, dan ia mengerti bagaimana ia harus bertindak.
SQ
kecerdasan
spiritual (SQ) merupakan penentu kesuksesan seseorang. Karena kecerdasan ini
menjawab berbagai macam pertanyaan mendasar dalam diri seseorang. Kecerdasan
ini dapat dikatakan “who I am” siapa diri saya? Dan untuk apa saya diciptakan.
Penerapan kecerdasan spiritual ini sudah banyak diterapkan oleh sekolah sekolah
swasta. salah satu contohnya Pondok Pesantren. Didalam pendidikan pesantren,
tingkat religius atau kecerdasan spiritual seseorang sangat diperhatikan oleh
pengasuh ataupun para asatidz. Salah satu contoh penerapannya adalah di
pesantren tidak hanya pembelajaran formal saja yang diwajibkan namun
amalan-amalan seperti sholat dhuha, puasa senin kamis sangatlah dianjurkan.
Karena hal ini menjadi dasar apa maksud dari Allah menciptakan diri manusia.
Selain diperintahkan untuk belajar juga diperintahkan untuk bertaqwa dan
menaati segala perintahnya. Karena ada ikhtiar tanpa do’a ibarat orang yang
sombong.
dari pemaparan diatas terlihat bahwa manusia memerlukan kecerdasan-kecerdasan dalam menjalani hidup. Akan terasa lebih lengkap dan seimbang seorang manusia jika hidup dengan didampingi kecerdasan EQ,IQ, dan SQ. karenanya kita perlu untuk menyadari dan mengembangkan potensi-potensi kecerdasan yang dimiliki manusia, apa lagi kita sebagai calon guru nantinya dituntut untuk mencetak anak-anak penerus bangsa yang berkualitas secara intelektual,emosional dan spiritual.
Sumber
https://silviastrilyani.wordpress.com/2013/02/11/pengertian-iq-eq-dan-sq/
diakses pada tanggal 26 november 2015, pukul 18:34
http://www.kompasiana.com/mochammadzulfikri/penerapan-iq-eq-dan-sq-dalam-dunia-pendidikan_552c2e7e6ea834c7078b457d
diakses pada tanggal 26 november 2015, pukul 19:16
Tidak ada komentar:
Posting Komentar