Minggu, 11 Oktober 2015

tugas 7 Perkembangan Peserta Didik (tanda hadir perkuliahan)



Oleh Herman Susanto

Menganalisis Gambar Anak Berdasarkan Tingkat Usia Anak Dalam Seni Rupa

Pengelompokan periodisasi karya seni rupa anak dimaksudkan agar kita mudah mengenali karakteristik perkembangan anak berdasarkan usianya. Dalam mengungkapkan gagasannya, anak masih memandang gambar sebagai satu ungkapan keseluruhan. Hal ini belum tampak bagian demi bagian secara rinci. Yang tampak hanyalah bagian-bagian kecil yang menarik perhatian, terutama yang menyentuh perasaan dan keinginannya.
Periodisai menurut Cyrl Burt (Lowenfeld, 1975: 118-119) Membagi periodisasi gambar menjadi tuju tingkatan, yaitu:
Masa mencoreng                    : 2 - 3 tahun
Masa garis                              : 4 tahun
Masa simbolisme deskriptif   : 5 - 6 tahun
Masa realisme deskriftif        : 7 - 8 tahun
Masa realisme visual              : 9 - 10 tahun
Masa represi                           : 10 – 14 tahun
Masa pemunculan artistic      : masa adolesen

Beikut beberapa analisis gambar yang sudah saya analisis berdasarkan pembagian periode  masa seni rupa anak.




Karya riski usia 8 tahun
Menurut periode usia riski termasuk anak pada masa Realisme deskriptif, artinya Dimasa ini karya anak lebih menyerupai kenyataan. Kesadaran perspektif mulai muncul, namun berdasarkan penglihatan sendiri. Mereka menyatukan objek dalam lingkungan. Selain itu kesadaran untuk berkelompok dengan teman sebaya dialami pada masa ini. Perhatian kepada objek sudah mulai rinci. Namun dalam menggambarkan objek, proporsi (perbandingan ukuran) belum dikuasai sepenuhnya. Pemahaman warna sudah mulai disadari. Penguasan konsep ruang mulai dikenalnya sehingga letak objek tidak lagi bertumpu pada garis dasar, melainkan pada bidang dasar sehingga mulai ditemukan garis horizon. Selain dikenalnya warna dan ruang, penguasaan unsur desain seperti keseimbangan dan irama mulai dikenal pada periode ini. Ada perbedaan kesenangan umum, misalnya: anak laki-laki lebih senang kepada menggambarkan kendaraan, anak perempuan kepada boneka atau bunga. Dalam masa ini anak sudah mulai bisa menangkap objek yang ingin digambarnya mereka mampu menggambar bentuk apa yang dilihatnya.
Karya riski sudah cukup bagus untuk anak seusianya, Riski mulai memperhatikan prespektif gambar walau proporsi (perbandingan ukuran) tidak terlalu ia kuasai. Hal ini Nampak pada objek gunung, rumah dan manusia yang secara prespektif mulai telihat wajar. Namun untuk pewarnaannya, rupanya riski belum terlalu mengenal warna dengan baik dan untuk anak seusia ini, gambar riski belum menunjukkan kesenangan umum ceperti yang di jelaskan diatas misalnya: anak laki-laki lebih senang kepada menggambarkan kendaraan,bola,pesawat dan lain sebagainya sebagaimana anak laki-laki kebanyakan.
Akan tetapi gambar ini unik bagi saya dan perlu untuk dibicarakan. pada proses pembuatan gambar ini, riski terus menceritakan tentang apa yang ia gambar. Ia mengaku menggambarkan dirinya dan kakaknya yang hanya berselisih dua tahun dan berada di depan rumahnya, ketika ditanya kenapa menggambar kakaknya jawabannya sangat menyentuh, riski menjawab ia sangat sayang dan juga kasihan sama kakanya karena si kakak tidak sekolah dikarenakan sang kakak kadang membantu ibunya untuk mencari uang dan juga kadang kepasar untuk membantu para pedagang membawa barang-barang dagangan. Saat cerita riski bersinggungan dengan uang, kemudian ia mulai menggambar bundaran-bundaran dengan ekspresi senyum didalamnya. ketika saya Tanya ternyata itu uang dan ia mengaku sering dikasih uang jajan oleh kakaknya. Memang cerita yang singkat dari seorang riski, namun jika kita renungkan tentang cerita itu bagaimana hubungan riski dengan kakaknya, bagaimana hubungan riski dengan keluarganya, dan bagaimana hubungan sosial riski sekeluarga dengan masyarakat tentunya akan cukup meremas hati jika kita merenungi dari sisi kemanusiaan. Anak sekecil itu sudah dipaksa mengenal kerasnya hidup dan dari sana juga riski mendapat perasaan yang belum tentudimiliki oleh orang dewasa sekalipun yaitu rasa sayang terhadap sodaranya dan kepada keluarganya. Hal ini lah yang menarik bagi saya unyuk saya bahas dalam analisis gambar anak berdasarkan pembagian periodesasi usianya.



Karya Bagus usia 11 tahun
Menurut periode usia Bagus termasuk anak pada masa represi, artinya pada masa ini biasanya terjadi penurunan minat menggambar. Sebagian anak mulai melirik dunia baru yang ditemuinya disekolah, lingkungan, bahkan dalam keluarga itu sendiri. Pencarian identitas dan kebebasan adalah ciri utama dari masa ini. Makin banyak waktu yang dihabiskan diluar keluarga atau rumah. Pikiran menjadi abstrak, idealis dan logis. Namun bagi sebagian anak yang memiliki kesenangan dalam senirupa, masa ini juga tidak terlalu berpengaruh terhadap pengembangannya di seni rupa. Dan dalam masa ini juga mulai nampak perbedaan antara anak-anak yang memiliki bakat dan tidak memiliki bakat dalam seni rupa.
Karya bagus masih mencirikan karya anak pada masa simbolisme deskriptif yakni masih terlihat datar tak mengenal perspektif, pewarnaan dan bentuk juga masih terlalu banyak terpengaruh oleh pelajaran seni rupa yang diperoleh disekolahnya seperti halnya konsep bentuk gunung kembar yang selalu seperti itu dengan garis-garis pembatas pada bentuk sawahnya. gambar ini menjadi unik dan ekstream bagi saya karena diusianya yang sudah seharusnya masuk masa represi namun secara visual karya masih menunjukkan karya anak usia di bawahnya, namun saya juga tidak berani mengatakan anak ini tidak memiliki bakat dalam seni rupa, karena bagaimanapun saat ini merupakan masa post modern dimana karya seni sudah tak dibatasi oleh pakem-pakem tertentu lagi. Jadi karya semacam ini juga memiliki wadah untuk  mendapat apresiasi oleh khalayak ramai.



Karya Imam usia 9 tahun
Menurut periode usia Imam termasuk anak pada realisme visual artinya pada usia anak antara 9 sampai 10 tahun anak mulai memiliki kemampuan berfikir abstrak serta kesadaran sosialnya makin berkembang. Perhatian kepada seni mulai kritis, bahkan terhadap karyanya sendiri. Pengamatan kepada objek lebih rinci. Tampak jelas perbedaan anak-anak bertipe haptic dengan tipe visual. Tipe visual memperlihatkan kesadaran rasa ruang, rasa jarak dan lingkungan, dengan fokus pada hal-hal yang menarik perhatiannya. Penguasaan rasa perbandingan (proporsi) serta gerak tubuh objek lebih meningkat. Tipe haptic memperlihatkan tanggapan keruangan dan objek secara subjektif, lebih banyak menggunakan perasaannya. Gambar-gambar gaya kartun banyak digemari. Ada sesuatu yang unik pada masa ini, di mana pada satu sisi anak ekspresi kreatifnya sedang muncul sementara kemampuan intelektualnya berkembang dengan sangat pesatnya. Sebagai akibatnya, rasio anak seakan-akan menjadi penghambat, Kekawatiaran tentang penilaian orang tentang karyanya mulai tumbuh sehingga akibatnya mereka cenderung malu memperlihatkan karyanya.
Karya imam ini saya rasa lebih ke tipe haptic lebih banyak menggunakan perasaannya dan yang unik pada masa ini ialah pada satu sisi anak ekspresi kreatifnya sedang muncul sementara kemampuan intelektualnya berkembang dengan sangat pesatnya. Pada gambar ini Imam berusaha menggambarkan dirinya bersama teman-temannya hal ini menggambarkan kesadaran sosial imam mulai berkembang. anehnya imam sudah mengatakan pertemanan mereka sebagai kelompok geng yang saya rasa hal ini pasti merupakan dampak dari pengaruh tontonan tidak berkualitas yang tidak seharusnya di pertontonkan pada anak seusia Imam. Ketika saya tanya apa saja yang imam lakukan kalau sedang berkumpul dengan gengnya? Imam mengaku mereka pergi kemana-kemana bersama ketempat hiburan bersama, nonton music bersama di lapangan, dan bahkan imam dan gengnya sudah punya pacar. Jawaban yang miris menurut saya, diusia imam yang masih 9 tahun sudah meniru gaya anak remaja dalam bertingkahlaku. Tentu ini adalah suatu yang tidak baik untuk anak susianya. Entah siapa yang harus disalahkan mengenai hal semacam ini, dampak dari tontonan yang tidak sepantasnya anak-anak kecil seusia Imam tonton, mungkin dapat berakibat sangat serius bagi generasi penerus bangsa ini.
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat kita semua.

sumber
Santrock, John W, 2007, Perkembangan Anak, edisi kesebelas,Penerbit Erlangga

Semua foto merupakan dokumen pribadi menggunakan kamera canon EOS 600D



Tidak ada komentar:

Posting Komentar