KESENJANGAN SENI RUPA
Sejak zaman dulu seni rupa merupakan cabang seni yang sangat
berpengaruh didunia. Di Indonesia seni rupa juga sangat diminati bahkan disemua
kalangan. Didalam Karya-karya senirupa
juga terdapat suatu pengelompokan yang
berkembang dimasyarakat. Istila pengelompokan
tersebut dikenal dengan sebutan major art dan minor art.
Major art berarti seni rupa yang utama atau di nomor satukan dalam setiap akses kalangan media masa. Major art dalam seni rupa meliputi seni lukis dan seni patung, dimana dari kedua seni ini dianggap sebagai komando pasar seni rupa saat ini.
Major art berarti seni rupa yang utama atau di nomor satukan dalam setiap akses kalangan media masa. Major art dalam seni rupa meliputi seni lukis dan seni patung, dimana dari kedua seni ini dianggap sebagai komando pasar seni rupa saat ini.
Kebalikan dari major art, minor art merupakan seni rupa yang dinomor
duakan dalam kegiatan seni rupa dalam media masa dan kalangan pemerintah. Peran
minor art mungkin sebagai pendukung saja dari major art. Seni rupa minor art
meliputi seni kriya yang mungkin lebih dikenal sebagai seni kerajinan
dalam hal ini
senirupa seakan berat sebelah antara perbedaan major art dan minor art. Orang
kalangan elit atau orang-orang kota cenderung mengagung-agungkan seni major art
saja. Padahal jika kita lihat pada kenyataannya seni minor art yang terdiri
dari kriya kayu. Tekstil dan barang kerajinan lainnya itu lebih menjanjikan bagi kehidupan
perekonomian masyarakat. Buktinya terdapat begitu banyak pengrajin-pengrajin
kecil mulai dari di toko-toko sofenir hingga ditempat-tempat wisata yang
menjajahkan kesenian-kesanian nomor dua ini Dan barang-barang semacam ini laku
keras di pasaran. Tapi harga pasar untuk barang seni ini sangat murah dan para
pengrajinnya pun tidak bisa berbuat apa-apa untuk menaikkan harga. Tidak seperti
orang kota yang rajin memuat barang seninya di media masa untuk promosi dan
menaikkan harga, para pengrajin kecil cenderung tidak mau melakukan hal itu,
dikarenakan merekan awam dengan dunia seperti itu. Akibatnya barang seni yang
sangat menjanjikan lapangan pekerjaan ini tidak dapat mendapat tempat yang
selayaknya di dunia pasar seni. Tetap saja harga murah dan keuntungan kecil
yang para pengrajin dapatkan. Sementara dikalangan major art yang hanya
digeluti segelintir orang yang terdiri orang-orang atas saja mendapat sorotan
media yang luar biasa dari orang-orang kota yang bahkan pemerintah. Dalam sebuah
pameran seni rupa, para seniman lukis dan patung mematok harga karya mereka
setinggi langit dan banyak kolektor-kolektor seni yang mau mengeluarkan uang
demi mendapat karya-karya mereka. Hal ini sangat bagus tentunya bagi
perekonomian dunia seni Indonesia. Namun hal ini hanya bisa dinikmati oleh
seniman-seniman tertentu saja, tetap saja para seniman pinggiran tidak mampu
berbuat apa-apa. Andai saja penghargaan seni rupa diindonesia sama tidak
membedakan major dan minornya. Mungkin lapangan-lapangan pekerjaan dari
seni-seni minor art ini akan lebih banyak menghasilkan dari pada major art. Dan
hal ini juga berdampak positif bagi perekonomian bangsa.
sebenarnya ini juga menjadi tugas kita untuk menyamakan kesenjangan penghargaan karya seni rupa diindonesia. Karena bagaimanapun juga barang senirupa yang di pandang sebelah mata malah menjadi sumber mata pencaharian orang banyak.
sebenarnya ini juga menjadi tugas kita untuk menyamakan kesenjangan penghargaan karya seni rupa diindonesia. Karena bagaimanapun juga barang senirupa yang di pandang sebelah mata malah menjadi sumber mata pencaharian orang banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar