Sabtu, 05 April 2014

KESENJANGAN SENI RUPA



KESENJANGAN SENI RUPA

Sejak zaman dulu seni rupa merupakan cabang seni yang sangat berpengaruh didunia. Di Indonesia seni rupa juga sangat diminati bahkan disemua kalangan. Didalam  Karya-karya senirupa juga terdapat suatu pengelompokan  yang berkembang dimasyarakat. Istila pengelompokan  tersebut dikenal dengan sebutan major art dan minor art.
                Major art berarti seni rupa yang utama atau di nomor satukan dalam setiap akses kalangan media masa. Major art dalam seni rupa meliputi seni lukis dan seni patung, dimana dari kedua seni ini dianggap sebagai komando pasar seni rupa saat ini.













Kebalikan dari major art, minor art merupakan seni rupa yang dinomor duakan dalam kegiatan seni rupa dalam media masa dan kalangan pemerintah. Peran minor art mungkin sebagai pendukung saja dari major art. Seni rupa minor art meliputi seni kriya yang mungkin lebih dikenal sebagai seni kerajinan






dalam hal ini senirupa seakan berat sebelah antara perbedaan major art dan minor art. Orang kalangan elit atau orang-orang kota cenderung mengagung-agungkan seni major art saja. Padahal jika kita lihat pada kenyataannya seni minor art yang terdiri dari kriya kayu. Tekstil dan barang kerajinan lainnya  itu lebih menjanjikan bagi kehidupan perekonomian masyarakat. Buktinya terdapat begitu banyak pengrajin-pengrajin kecil mulai dari di toko-toko sofenir hingga ditempat-tempat wisata yang menjajahkan kesenian-kesanian nomor dua ini Dan barang-barang semacam ini laku keras di pasaran. Tapi harga pasar untuk barang seni ini sangat murah dan para pengrajinnya pun tidak bisa berbuat apa-apa untuk menaikkan harga. Tidak seperti orang kota yang rajin memuat barang seninya di media masa untuk promosi dan menaikkan harga, para pengrajin kecil cenderung tidak mau melakukan hal itu, dikarenakan merekan awam dengan dunia seperti itu. Akibatnya barang seni yang sangat menjanjikan lapangan pekerjaan ini tidak dapat mendapat tempat yang selayaknya di dunia pasar seni. Tetap saja harga murah dan keuntungan kecil yang para pengrajin dapatkan. Sementara dikalangan major art yang hanya digeluti segelintir orang yang terdiri orang-orang atas saja mendapat sorotan media yang luar biasa dari orang-orang kota yang bahkan pemerintah. Dalam sebuah pameran seni rupa, para seniman lukis dan patung mematok harga karya mereka setinggi langit dan banyak kolektor-kolektor seni yang mau mengeluarkan uang demi mendapat karya-karya mereka. Hal ini sangat bagus tentunya bagi perekonomian dunia seni Indonesia. Namun hal ini hanya bisa dinikmati oleh seniman-seniman tertentu saja, tetap saja para seniman pinggiran tidak mampu berbuat apa-apa. Andai saja penghargaan seni rupa diindonesia sama tidak membedakan major dan minornya. Mungkin lapangan-lapangan pekerjaan dari seni-seni minor art ini akan lebih banyak menghasilkan dari pada major art. Dan hal ini juga berdampak positif bagi perekonomian bangsa.
sebenarnya ini juga menjadi tugas kita untuk menyamakan kesenjangan penghargaan karya seni rupa diindonesia. Karena bagaimanapun juga barang senirupa  yang di pandang sebelah mata malah menjadi sumber mata pencaharian orang banyak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar